Apa itu: Perjanjian perdagangan regional (regional trade agreement) adalah kesepakatan perdagangan antar berbagai negara di wilayah geografis tertentu. Perjanjian biasanya mengenai eliminasi hambatan perdagangan di antara negara-negara tersebut.
Kesepakatan tersebut dapat mengambil bentuk berbagai macam, mulai dari yang paling sederhana seperti area perdagangan bebas hingga yang paling kompleks, serikat ekonomi atau serikat moneter.
Kesepakatan biasanya mencakup berbagai aturan internal, yang mana berlaku hanya untuk negara-negara anggota. Ketika berhadapan dengan negara-negara non-anggota, mereka mungkin menerapkan aturan yang seragam. Atau, anggota mungkin memiliki kebijakan berbeda mengenai perdagangan dengan negara non-anggota, sebagaimana dalam perjanjian area perdagangan bebas. Itu tergantung pada tahap mana mereka telah mencapai kesepakatan.
Perjanjian perdagangan penting karena umumnya berusaha mengurangi hambatan perdagangan antar negara anggota. Itu memungkinkan aliran perdagangan yang lebih besar, memberi peluang tumbuh bisnis dan meningkatkan pilihan konsumen.
Dalam banyak perjanjian perdagangan regional, kesepakatan tidak hanya menghilangkan hambatan perdagangan barang dan jasa, tetapi juga faktor produksi. Tenaga kerja dan modal bebas mengalir ke negara-negara anggota.
Sehingga, jika dirancang secara efisien, kesepakatan itu dapat meningkatkan lalu lintas perdagangan, investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Riset Bank Dunia menunjukkan bahwa perjanjian perdagangan regional meningkatkan perdagangan barang lebih dari 35% dan perdagangan jasa lebih dari 15%.
Ada enam tahap perjanjian perdagangan regional. Diantaranya adalah:
Area perdagangan preferensial (preferential trade area) membutuhkan tingkat komitmen terendah untuk mengurangi hambatan perdagangan. Negara-negara anggota tidak menghilangkan hambatan di antara mereka sendiri. Melainkan, mereka hanya menurunkan tarif dan memberikan akses preferensial ke produk tertentu.
Di bawah perjanjian area perdagangan bebas (free trade area), negara anggota menyepakati penghapusan hambatan perdagangan barang dan jasa di antara mereka. Oleh karena itu, mereka dapat dengan bebas memindahkan barang dan jasa antar anggota tanpa proteksi perdagangan.
Tapi, masing-masing anggota masih mempertahankan kebijakannya sendiri terkait dengan negara-negara non-anggota. Jadi, mereka mungkin akan menerapkan tarif berbeda ketika berdagang dengan negara non-anggota.
Negara-negara non-anggota mungkin akan memanfaatkan ketidakseragaman tersebut untuk manfaatnya sendiri. Misalnya, mereka akan mengekspor produk ke negara anggota yang memiliki tarif terendah. Kemudian, untuk menjual ke negara anggota lainnya, mereka akan mengirimkannya dari anggota tersebut, alih-alih mengirimkannya langsung. Dengan begitu, mereka hanya menanggung tarif satu kali karena perdagangan antar negara anggota adalah nol tarif. Fenomena ini kita sebut dengan defleksi perdagangan.
Di bawah serikat pabean (custom union), negara-negara anggota menghapus hambatan perdagangan barang dan jasa di antara mereka dan mengadopsi kebijakan perdagangan eksternal yang seragam. Jadi, ketika mereka menetapkan tarif impor, mereka akan mengadopsi satu tarif.
Selain meningkatkan aliran barang dan jasa, tujuan serikat pabean adalah untuk menghilangkan defleksi perdagangan yang melekat pada area perdagangan bebas.
Pasar bersama (common market) adalah tahap lebih lanjut dari serikat pabean. Dalam hal ini, aliran bebas perdagangan tidak hanya untuk barang dan jasa, tetapi juga untuk faktor produksi.
Fitur utama pasar bersama adalah:
Serikat ekonomi (economic union)menggabungkan semua aspek pasar bersama plus mengadopsi kebijakan ekonomi bersama, baik fiskal maupun moneter. Mereka membentuk institusi ekonomi untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi bersama. Contohnya adalah Serikat Ekonomi Uni Eropa.
Kemudian, jika anggota memutuskan untuk mengadopsi mata uang bersama, itu juga disebut sebagai serikat moneter (monetary union). Contoh serikat moneter adalah Zona Euro, yang mana merupakan bagian anggota Uni Eropa yang mengadopsi mata uang Euro.
Manfaat dan kelemahan perjanjian perdagangan regional tergantung pada sampai tahap mana kesepakatan, apakah masih di area perdagangan bebas ataukah telah membentuk serikat ekonomi.
Secara umum, manfaat perjanjian perdagangan regional adalah:
Pengkritik menunjukkan bahwa penghapusan tarif secara selektif mungkin tidak meningkatkan kesejahteraan. Ini karena preferensi tarif dapat mengalihkan perdagangan dari produsen yang efisien di negara non-anggota ke produsen yang kurang efisien di negara anggota.
Eksportir tekstil Asia Timur, misalnya, mendapati diri mereka pada posisi yang kurang menguntungkan dalam bersaing di pasar AS dengan pemasok Meksiko setelah NAFTA ditandatangani, walaupun banyak dari mereka merupakan produsen yang lebih efisien.
Beberapa kerugian lain dari perjanjian perdagangan regional adalah: